Teman Kerja yang Suka Berutang

Pixabay

Meminjam uang kepada teman karena kita sedang ada keperluan mendesak mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal yang wajar. Meskipun ada juga individu yang anti berutang kepada orang lain. Ada individu yang memilih untuk utang ke bank karena tidak akan merasa sakit hati jika diomongin tidak baik oleh pihak pemberi utang.

Namanya saja hidup kan ya, kadang di bawah kadang di atas layaknya roda berputar. Ada kalanya manusia menghadapi kesulitan dalam hal finansial sehingga mau tidak mau harus berutang kepada orang lain, entah itu kepada kerabat, teman kuliah, tetangga bahkan partner kerja sekalipun.

Kalau sudah kepepet, mau gimana lagi? Utang adalah solusi bagi seseorang yang membutuhkan uang dalam waktu cepat. Salah satu lingkungan yang bisa jadi tempat untuk saling berutang adalah kantor.

Di kantor pastinya kita memiliki rekan kerja, dari yang hanya berteman biasa sampai yang dijadikan bestie alias sahabat. Kalau status rekan kerja sudah menjadi sahabat di luar kantor, artinya hubungan antar individu itu terbilang dekat.

Terkadang kedekatan dua orang atau lebih sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, salah satunya berutang. Jika teman kerja yang sering menolong meminjamkan uang tersebut tidak masalah dengan perilaku temannya yang sering berutang, maka sih oke oke saja ya meminjamkan uang kepada rekan kerja. 

Namun bagaimana jika punya rekan kerja yang suka berutang namun tak pernah dibayar dengan berjuta alasan? Tentu kita sebagai kreditur alias yang suka meminjamkan teman uang akan merasa kesal donk.

Parahnya lagi, jika punya rekan kerja yang suka berutang kesana kemari, alias pinjam uang ke lebih dari satu teman di kantornya. Kalau semua rekan kerjanya jengkel, maka pelaku yang suka berutang bisa-bisa diblack list dari pertemanan mereka di kantor. 

Kenapa sih seseorang berani pinjam uang ke rekan kerja, bisa jadi berikut jadi alasannya:

• Proses cairnya mudah dan cepat. Pinjam yang ke rekan kerja itu bisa dibilang tanpa syarat administrasi apapun. Namanya juga hubungan kedekatan di kantor, apalagi bagi mereka yang sudah jadi rekan kerja selama bertahun-tahun pasti akan sudah mengenal karakter masing-masing.
• Tidak ada bunga. Kalau pinjam uang di bank, selain prosedurnya yang memakan waktu pastinya ada bunga donk kalau kita tidak bisa membayar sesuai jatuh tempo yang ditetapkan. Nah, kalau pinjam uang sama rekan kerja sendiri selain mudah, cepat dan pastinya tidak ada bunga. 
• Meminimalkan risiko menjadi bahan ghibah. Sebenarnya point nomor 3 ini tidak sepenuhnya benar karena teman kerja sangat potensial untuk gibahin kita juga ketika pinjam yang tapi gak balik-balik sudah 3 bulan lamanya. Namun memang beberapa orang lebih nyaman pinjam uang ke teman kerja di kantor ketimbang pinjam ke anggota keluarga seperti kakak, ipar, bude dan yang lainnya.

Memiliki teman kerja yang suka berhutang bisa menjadi situasi yang tidak nyaman. Apalagi jika kita sendiri yang menjadi tempat mereka meminjam uang. Namun, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghadapi situasi ini tanpa merusak hubungan profesional di tempat kerja.

Ini Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Suka Utang

Sebagai manusia yang harus bisa mengontrol diri dan emosi, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan jika menghadapi teman kerja yang suka berutang namun seringkali ingkar untuk membayarnya. Berikut caranya:

1. Memahami Situasi Rekan Kerja yang Berutang Kepada Anda

Sebelum mengambil tindakan, cobalah untuk memahami situasi yang dihadapi teman kerjamu. Mungkin saja mereka sedang mengalami kesulitan keuangan yang membuatnya terpaksa berutang. Dengan memahami situasi mereka, kita bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Sebelum memutuskan untuk meminjamkan uang kepada teman kerjamu apalagi dengan nominal besar, pikirkan terlebih dahulu apa untung ruginya di kemudian hari.

2. Menetapkan Batasan Diri

Dalam lingkungan pergaulan di kantor, penting sekali untuk menetapkan batasan diri terkait dengan masalah keuangan. Jangan merasa tidak enak atau takut untuk menolak jika teman kerjamu ingin meminjam uang. Ingatlah bahwa kamu tidak memiliki kewajiban untuk selalu membantu mereka dalam masalah keuangan.

Jika teman kerjamu mencoba meminjam uang, tolaklah dengan sopan dan tegas. Kamu bisa mengatakan bahwa sedang tidak memiliki uang lebih atau sedang memiliki prioritas keuangan lain. Jangan memberikan janji palsu atau alasan yang tidak jelas karena ini bisa membuat situasi menjadi lebih buruk.

3. Menawarkan Solusi Alternatif

Jika kamu berani, tawarkan solusi alternatif kepada teman kerja yang ingin meminjam uang. Misalnya, sarankan mereka untuk mencari pinjaman dari lembaga keuangan yang terpercaya. Mungkin tanggapan rekan kerja atas saranmu tidak puas karena mereka sadar telah ditolak secara halus. Namun itulah cara terbaik bagimu dalam menjaga hubungan pertemanan di kantor.

Tetaplah menjaga komunikasi yang baik dengan teman kerja meskipun telah menolak permintaannya untuk meminjam uang. Jangan biarkan masalah keuangan ini merusak hubungan profesional di tempat kerja.

4. Meminta Bantuan

Jika situasi menjadi terlalu sulit dimana membuatmu merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak yang berwenang di tempat kerja, seperti atasan atau bagian sumber daya manusia. Mereka mungkin bisa memberikan saran atau solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu saya sarankan kepada kalian agar jangan pernah memberikan pinjaman uang dalam jumlah besar kepada rekan kerja yang sulit untuk melunasi utangnya itu. Kalau perlu buatlah perjanjian tertulis jika terpaksa memberikan pinjaman dan tentunya disaksikan oleh rekan kerja lainnya sebagai bukti.

Penutup

Saran saya kepada pembaca blog yang budiman agar jangan pernah berutang kepada teman kerja sekalipun kalian kepepet. Pertemanan bisa retak bahkan hancur karena masalah utang piutang, oleh karena itu sebisa mungkin hindari meminjam uang dan meminjamkan uang kepada rekan kerja.

Menghadapi teman kerja yang suka berutang memang tidak mudah. Namun, dengan memahami situasi, menetapkan batasan diri, dan menjaga komunikasi yang baik, kita bisa mengatasi situasi ini tanpa merusak hubungan profesional di tempat kerja.

Semoga bermanfaat.

Lokasi:

Berbagi :